Untuk post kali ini, aku ingin mempelbagaikan topik agar blog ini tidak berkisarkan aktiviti memancing sahaja. Aku mengharapkan setiap tulisan yang aku tulis ini dapat memberi manfaat kepada pembaca di dunia dan di akhirat......InsyaAllah......dan aku mengharapkan juga agar dicatat sebagai amal soleh buat diriku ini..... amin..
Di sini aku ingin kongsikan sedikit pengetahuan yang aku ambil daripada blog - blog yang aku baca berkenaan dengan keadaan ahli neraka di akhirat nanti. Aku mengharapkan agar ceriita - cerita ini dapat memberi hidayah dan keinsafan kepada kaki - kaki pancing termasuklah aku supaya berhati - hati dalam menjalani aktiviti memancing agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan. Terutamanya berkenaan dengan solat, daripada pengalaman aku sebagai kaki pancing amateur ni.....betapa ramai kaki - kaki pancing yang tidak menjaga solat ketika memancing..... yang berdating keika memancing tanpa ikatan sah, dan macam - macam lagi la....harap - harap cerita - cerita berkenaan ahli neraka ini dapat memberi keinsafan agar aktiviti memancing ini mendapat keredhaan Allah....InsyaAllah.....
Bagaimanakah Neraka Serta Ahlinya
Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Api
neraka telah dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian
dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian dilanjutkan seribu tahun
sehingga gelap bagaikan malam yang kelam."
Diriwayatkan bahawa Yazid bin
Martsad selalu menangis sehingga tidak pernah kering air matanya dan ketika
ditanya, maka dijawabnya: Andaikata Allah s.w.t. mengancam akan memanjarakan
aku di dalam bilik mandi selama seribu tahun. nescaya sudah selayaknya air
mataku tidak berhenti maka bagaimana sedang kini telah mengancam akan
memasukkan aku dalam api neraka yang telah dinyalakan selama tiga ribu
tahu."
Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya daripada mujahid berkata: "Sesungguhnya di jahannam ada beberapa
perigi berisi ular-ular sebesar leher unta dan kala sebesar keldai, maka larilah
orang-orang ahli neraka keluar itu, maka bila tersentuh oleh bibirnya langsung
terkelupas rambut, kulit dan kuku dan mereka tidak dapat selamat dari gigitan
itu kecuali jika lari ke dalam neraka."
Abdullah bin Jubair meriwayatkan
bahawa Rasulullah s.a.w. bersabda: "Bahawa di dalam neraka ada ular-ular
sebesar leher unta, jika menggigit maka rasa redih bisanya tetap terasa hingga
empat puluh tahun. Juga di dalam neraka ada kala sebesar keldai, jika menggigit
maka akan terasa pedih bisanya selama empat puluh tahun."
Al-a'masy dari Yasid bin Wahab
dari Ibn Mas'ud berkata: "Sesungguhnya apimu ini sebahagian dari tujuh
puluh bagian dari api neraka, dan andaikan tidak didinginkan dalam laut dua
kali nescaya kamu tidak dapat mempergunakannya."
Mujahid berkata:
"Sesungguhnya apimu ini berlindung kepada Allah s.w.t. dari neraka
jahannam." Rasulullah s.a.w. bersabda: "Sesungguhnya seringan-ringan
siksa ahli neraka iaitu seorang yang berkasutkan dari api nerka, dan dapat
mendidihkan otaknya, seolah-olah ditelinganya ada api, dan giginya berapi dan
dibibirnya ada wap api, dan keluar ususnya dari bawah kakinya, bahkan ia merasa
bahawa dialah yang terberat siksanya dari semua ahli neraka, padahal ia sangat
ringan siksanya dari semua ahli neraka."
Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Abdullah bin Amr r.a. berkata: "Orang-orang neraka memanggil
Malaikat Malik tetapi tidak dijawab selama empat puluh tahun, kemudian
dijawabnya: "Bahawa kamu tetap tinggal dalam neraka." Kemudian mereka
berdoa (memanggil) Tuhan: "Ya Tuhan, keluarkanlah kami dari neraka ini,
maka bila kami mengulangi perbuatan-perbuatan kami yang lalu itu bererti kami
zalim." Maka tidak dijawab selama umur dunia ini dua kali, kemudian
dijawab: "Hina dinalah kamu didalam neraka dan jangan berkata-kata."
Demi Allah setelah itu tidak ada
yang dapat berkata-kata walau satu kalimah, sedang yang terdengar hanya nafas
keluhan dan tangis rintihan yang suara mereka hampir menyamai suara himar
(kaldai).
Qatadah berkata: "Hai
kaumku, apakah kamu merasa bahawa itu pasti akan terkena pada dirimu, atau kamu
merasa akan kuat menghadapinya. Hai kaumku, taatlah kepada Allah s.w.t. itu
jauh lebih ringan bagi kamu kerana itu, taatilah sebab ahli neraka itu kelak
akan mengeluh selama seribu tahun tetapi tidak berguna bagi mereka, lalu mereka
berkata: "Dahulu ketika kami didunia, bila kami sabar lambat laun mendapat
keringanan dan kelapangan, maka mereka lalu bersabar seribu tahun, dan tetap
siksa mereka tidak diringankan sehingga mereka berkata: Ajazi'na am sobarna
malana min mahish (Yang bermaksud) Apakah kami mengeluh atau sabar, tidak dapat
mengelakkan siksa ini.Lalu minta hujan selama seribu tahun sangat haus dan
panas neraka maka mereka berdoa selama seribu tahun, maka Allah s.w.t. berkata
kepada Jibril: "Apakah yang mereka minta?". Jawab Jibril:
"Engkau lebih mengetahui, ya Allah, mereka minta hujan." Maka nampak
pada mereka awan merah sehingga mereka mengira akan turun hujan, maka dikirim
kepada mereka kala-kala sebesar kaldai, yang menggigit mereka dan terasa pedih
gigitan itu selama seribu tahun. Kemudian mereka minta kepada Allah s.w.t.
selama seribu tahun untuk diturunkan hujan, maka nampak mereka awan yang hitam,
mereka mengira bahawa itu akan hujan, tiba-tiba turun kepada mereka ular-ular
sebesar leher unta, yang menggigit mereka dan gigitan itu terasa pedihnya
hingga seribu tahun, dan inilah ertinya: Zidnahum adzaba fauqal adzabi. (Yang
bermaksud) Kami tambahkan kepada mereka siksa diatas siksa.
Kerana mereka dahulu telah kafir,
tidak percaya dan melanggar tuntutan Allah s.w.t., kerana itulah maka siapa
yang ingin selamat dari siksaan Allah s.w.t. harus sabar sementara atas segala
penderitaan dunia didalam mentaati perintah dan menjauhi larangan Allah s.w.t.
dan menahan syahwat hawa nafsu sebab syurga neraka diliputi syahwat-syahwat.
Seorang pejungga berkata:
"Dalam usia tua itu cukup pengalaman untuk mencegah orang yang tenang dari
sifat kekanak-kanakan, apabila telah menyala api dirambutnya (beruban). Saya
melihat seorang itu ingin hidup tenang bila dahan pohon telah menguning sesudah
hijaunya. Jauhilah kawan yang busuk dan berhati-hatilah, jangan menghubunginya
tetapi bila tidak dapat, maka ambil hati-hatinya, dan berkawanlah pada orang
yang jujur tetapi jangan suka membantah padanya, engkau pasti akan disukai
selma kau tidak membantah kepadanya. Berkawanlah dengan orang bangsawan dan
yang berakhlak baik budinya."
Maka siapa yang berbuat baik pada
orang yang tidak berbudi bererti ia telah membuang budi itu kedalam laut. Dan
Allah s.w.t. mempunyai syurga yang selebar langit tetapi diputi dengan
kesukaran-kesukaran.
Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
"Allah memanggil Malaikat Jibril dan menyuruhnya melihat syurga dengan
segala persiapannya untuk ahlinya, maka ketika kembali berkata Jibril: Demi
kemuliaanMu, tiada seorang yang mendengarnya melainkan ia akan masuk
kedalamnya, maka diliputi dengan serba kesukaran, dan menyuruh Jibril kembali
melihatnya, maka kembali melihatnya, kemudian ia berkata: Demi kemuliaanMu saya
khuatir kalau-kalau tiada seorangpun yang masuk kedalamnya. Kemudian disuruh
melihat neraka dan semua yang disediakan untuk ahlinya, maka kembali Jibril dan
berkata: Demi kemuliaanMu tidak akan masuk kedalamnya orang yang telah
mendengarnya, kemudian diliputi dengan kepuasan syahwatnya, dan diperintah
supaya kembali melihatnya kemudian setelah dilihatnya kembali, berkatanya: Saya
khuatir kalau tiada seorangpun melainkan akan masuk kedalamnya."
Juga Nabi Muhammad s.a.w
bersabda: "Kamu boleh menyebut tentang neraka sesukamu, maka tiada kamu
menyebut sesuatu melainkan api neraka itu jauh lebih ngeri dan lebih keras
daripadanya."
Abul-Laits meriwayatkan dengan
sanadnya dari Maimun bin Nahran berkata: "Ketika turun ayat (yang
berbunyi) Wa inna jahannam lamau'iduhum ajma'in (yang bermaksud) Sesungguhnya
neraka jahannam itu sebagai ancaman bagi semua mereka. Salman meletakkan tangan
diatas kepalanya dan lari keluar selama tiga hari baru ditemuikannya.
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin
Malik r.a. berkata: "Jibril datang kepada Nabi Muhammad s.a.w pada saat
yang tiada biasa datang, dalam keadaan yang berubah mukanya, maka ditanya oleh
Nabi Muhammad s.a.w: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?" Jawab
Jibril: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu pada saat dimana Allah menyuruh
supaya dikobarkan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui
bahawa neraka jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, siksa Allah itu
terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya." Lalu Nabi
Muhammad s.a.w bersabda: "Ya Jibril, jelaskan kepadaku sifat
jahannam." Jawabnya: "Ya, ketika Allah menjadikan jahannam maka
dinyalakan selama seribu tahun sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu
tahun hingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap,
tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan
hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum nescaya akan dapat membakar penduduk
dunia semuanya kerana panasnya. Demi Allah yang mengutuskan engkau dengan hak,
andaikan satu baju ahli neraka itu digantung diantara langit dan bumi nescaya
akan mati penduduk bumi kerana panas dan baranya. Demi Allah yang mengutus
engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yang disebut Allah
dalam Al-Quran itu diletakkan diatas bukit nescaya akan cair sampai kebawah
bumi yang ketujuh. Demi Allah yang mengutusmu dengan hak, andaikan seorang
dihujung barat tersiksa nescaya akan terbakar orang-orang yang dihujung timur
kerana sangat panasnya, jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi dan
minumannya air panas campur nanah dan pakaiannya potongan api. Api neraka itu
ada mempunyai tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagian yang tertentu dari orang
laki-laki dan perempuan."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya:
"Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah-rumah kami?"
Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setangahnya dibawah dari lainnya,
dari pintu ke pintu jarak perjalanan tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih
panas dari yang lain tujuh puluh ribu tahun, tiap pintu lebih panas dari yang
lain tujuh puluh kali ganda, maka digiring kesana musuh-musuh Allah s.w.t.
sehingga bila telah sampai kepintunya disambut oleh malaikat-malaikat Zabaniyah
dengan rantai dan belenggu, maka rantai itu dimasukkan kedalam mulut mereka
hingga tembus kepantat, dan diikat tangan kirinya kelehernya, sedang tangan
kanannya dimasukkan dalam dada dan tembus kebahunya, dan tiap-tiap manusia itu
digandeng dengan syaitannya lalu diseret tersungkur mukanya sambil dipukul oleh
para malaikat dengan pukul besi, tiap mereka ingin keluar kerana sangat risau,
maka ditanamkan kedalamnya."
Nabi Muhammad s.a.w bertanya lagi:
"Siapakah penduduk masing-masing pintu itu?" Jawabnya: "Pintu
yang terbawah untuk orang-orang munafiq, orang-orang yang kafir setelah
diturunkan hidangan mujizat Nabi Isa a.s. serta keluarga Firaun sedang namanya
Alhawiyah. Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim, pintu ketiga
tempat orang-orang shobi'in bernama Saqar. Pintu keempat tempat iblis
laknatullah dan pengikutnya dari kaum Majusi bernama Ladha, pintu kelima orang
yahudi bernama Huthomah. Pintu keenam tempat orang-orang kristien (Nasara)
bernama Sa'ie."
Kemudian Jibril diam segan pada
Nabi Muhammad s.a.w sehingga Nabi Muhammad s.a.w bertanya: "Mengapa tidak
kau terangkan penduduk pintu ketujuh?" Jawab Jibril: "Didalamnya
orang-orang yang berdosa besar dari ummatmu yang sampai mati belum sempat
bertaubat." Maka Nabi Muhammad s.a.w jatuh pengsan ketika mendengar
keterangan Jibril itu, sehingga Jibril meletakkan kepala Nabi Muhammad s.a.w
dipangkuan Jibril sehingga sedar kembali, dan ketika sudah sedar Nabi Muhammad
s.a.w bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku,
apakah ada seorang dari ummatku yang akan masuk neraka?" Jawab Jibril:
"Ya, iaitu orang yang berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian Nabi Muhammad s.a.w
menangis, Jibril juga menangis, kemudian Nabi Muhammad s.a.w masuk kedalam
rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian masuk kembali dan
tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta
kepada Allah s.w.t., dan pada hari ketiga datang Abu Bakar r.a. kerumah Nabi
Muhammad s.a.w mengucapkan: "Assalamu'alaikum yang ahla baiti rahmah.
apakah dapat bertemu kepada Nabi Muhammad s.a.w?" Maka tidak ada yang
menjawabnya, sehingga ia menepi untuk menangis, kemudian Umar datang dan
berkata: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu
dengan Rasulullah s.a.w?" Dan ketika tidak mendapat jawapan dia pun menepi
dan menangis, kemudian datang Salman Alfarisi dan berdiri dimuka pintu sambil
mengucapkan: "Assalamu'alaikum ya ahla baiti rahmah, apakah dapat bertemu
dengan Junjunganku Rasulullah s.a.w.?" Dan ketika tidak mendapat jawapan,
dia menangis sehingga jatuh dan bangun, sehingga sampai kerumah Fatimah r.a.
dan dimuka pintunya ia mengucapkan: "Assalamu'alaikum hai puteri
Rasulullah s.a.w."Kebetulan pada masa itu Ali r.a. tiada dirumah, lalu
bertanya: "Hai puteri Rasulullah, sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah
beberapa hari tidak keluar kecuali untuk sembahyang dan tidak berkata apa-apa
kepada orang dan juga tidak mengizinkan orang-orang bertemu dengannya."
Maka segeralah Fatimah memakai baju yang panjang dan pergi sehingga apabila
beliau sampai kedepan muka pintu rumah Rasulullah s.a.w. dan memberi salam
sambil berkata: "Saya Fatimah, ya Rasulullah." Sedang Rasulullah
s.a.w. bersujud sambil menangis, lalu Rasulullah s.a.w. mengangkat kepalanya
dan bertanya: "Mengapakah kesayanganku?" Apabila pintu dibuka maka
masuklah Fatimah kedalam rumah Rasulullah s.a.w. dan ketika melihat Rasulullah
s.a.w. menangislah ia kerana melihat Rasulullah s.a.w. pucat dan sembam muka kerana
banyak menangis dan sangat sedih, lalu ia bertanya: "Ya Rasulullah, apakah
yang menimpamu?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Jibril datang kepadaku dan
menerangkan sifat-sifat neraka jahannam dan menerangkankan bahawa bahagian yang
paling atas dari semua tingkat neraka jahannam itu adalah untuk umatku yang
berbuat dosa-dosa besar, maka itulah yang menyebabkan aku menangis dan berduka
cita." Fatimah bertanya lagi: "Ya Rasulullah, bagaimana caranya
masuk?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Diiring oleh Malaikat keneraka,
tanpa dihitamkan muka juga tidak biru mata mereka dan tidak ditutup mulut
mereka dan tidak digandingkan dengan syaitan, bahkan tidak dibelenggu atau
dirantai." Ditanya Fatimah lagi: "Lalu bagaimana cara Malaikat
menuntun mereka?" Jawab Rasulullah s.a.w.: "Adapun kaum lelaki
ditarik janggutnya sedangkan yang perempuan ditarik rambutnya, maka beberapa
banyak dari orang-orang tua dari ummatku yang mengeluh ketika diseret keneraka:
Alangkah tua dan lemahku, demikian juga yang muda mengeluh: Wahai kemudaanku
dan bagus rupaku, sedang wanita mengeluh: Wahai alangkah maluku sehingga dibawa
Malaikat Malik., dan ketika telah dilihat oleh Malaikat Malik lalu bertanya:
"Siapakah mereka itu, maka tidak pernah saya dapatkan orang yang akan
tersiksa seperti orang-orang ibi, muka mereka tidak hitam, matanya tidak biru,
mulut mereka juga tidak tertutup dan tidak juga diikat bersama syaitannya, dan
tidak dibelenggu atau dirantai leher mereka? Jawab Malaikat: "Demikianlah
kami diperintahkan membawa orang-orang ini kepadamu sedemikian rupa." Lalu
ditanya oleh Malaikat Malik: "Siapakah wahai orang-orang yang
celaka?"
Dalam lain riwayat dikatakan
ketika mereka diiring oleh Malaikat Malik selalu memanggil: "Wa
Muhammad." tetapi setalh melihat muka Malaikat Malik lupa akan nama Rasulullah
s.a.w. kerana hebatnya Malaikat Malik, lalu ditanya: "Siapakah kamu?"
Jawab mereka: "Kami ummat yang dituruni Al-Quran dan kami telah puasa
bulan Ramadhan." Lalu Malaikat Malik berkata: "Al-Quran tidak
diturunkan kecuali kepada ummat Rasulullah s.a.w.." Maka ketika itu mereka
menjerit: "Kami ummat Nabi Muhammad s.a.w" Maka Malaikat Malik
bertanya: "Tidakkah telah ada larangan dalam Al-Quran dari ma'siyat
terhadap Allah subha nahu ta'ala." Dan ketika berada ditepi neraka jahannam
dan diserahkan kepada Malaikat Zabaniyah, mereka berkata: "Ya Malik,
diizinkan saya akan menangis." Maka diizinkan, lalu mereka menangis sampai
habis airmata, kemudian menangis lagi dengan darah, sehingga Malaikat Malik
berkata: "Alangkah baiknya menangis ini andaikata terjadi didunia kerana
takut kepada Allah s.w.t., nescaya kamu tidak akan disentuh oleh api neraka
pada hari ini, lalu Malaikat Malik berkata kepada Malaikat Zabaniyah:
"Lemparkan mereka kedalam neraka." dan bila telah dilempar mereka
serentak menjerit: "La illaha illallah." maka surutlah api neraka,
Malaikat Malik berkata: "Hai api, sambarlah mereka." Jawab api:
"Bagaimana aku menyambar mereka, padahal mereka menyebut La illaha
illallah." Malaikat Malik berkata: "Demikianlah perintah Tuhan Rabbul
arsy." maka ditangkaplah mereka oleh api, ada yang hanya sampai tapak
kaki, ada yang sampai kelutut, ada yang sampai kemuka. Malaikat Malik berkata:
"jangan membakar muka mereka kerana kerana mereka telah lama sujud kepada
Allah s.w.t., juga jangan membakar hati mereka kerana mereka telah haus pada
bulan Ramadhan." Maka tinggal dalam neraka beberapa lama sambil menyebut:
"Ya Arhamar Rahimin, Ya Hannan, Ya Mannan." Kemudian bila telah
selesai hukuman mereka, maka Allah s.w.t.memanggil Jibril dan bertanya:
"Ya Jibril, bagaimanakah keadaan orang-orang yang maksiat dari ummat Nabi
Muhammad s.a.w?" Jawab Jibril: "Ya Tuhan, Engkau lebih
mengetahui." Lalu diperintahkan: "Pergilah kau lihatkan keadaan
mereka." Maka pergilah Jibril a.s. kepada Malaikat Malik yang sedang duduk
diatas mimbar ditengah-tengah jahannam. Ketika Malaikat Malik melihat Jibril
segera ia bangun hormat dan berkata: "Ya Jibril, mengapakah kau datang
kesini?" Jawab Jibril: "Bagaimanakah keadaan rombongan yang maksit
dari ummat Rasulullah s.a.w.?" Jawab Malaikat Malik: "Sungguh ngeri
keadaan mereka dan sempit tempat mereka, mereka telah terbakar badan dan daging
mereka kecuali muka dan hati mereka masih berkilauan iman."Jibril berkata:
"Bukalah tutup mereka supaya saya dapat melhat mereka." Maka Malaikat
Malik menyuruh Malaikat Zabaniyah membuka tutup mereka dan ketika mereka
melihat Jibril mereka mengerti bahawa ini bukan Malaikat yang menyiksa manusia,
lalu mereka bertanya: "Siapakah hamba yang sangat bagus rupanya itu?"
Jawab Malaikat Malik: "Itu Jibril yang biasa membawa wahyu kepada Nabi
Muhammad s.a.w." Ketika mereka mendengar nama Nabi Muhammad s.a.w. maka
serentaklah mereka menjerit: "Ya Jibril, sampaikan salam kami kepada Nabi
Muhammad s.a.w. dan beritakan bahawa maksiat kamilah yang memisahkan kami dengannya
serta sampaikan keadaan kami kepadanya." Maka kembalilah Jibril menghadap
kepada Allah s.w.t. lalu ditanya: "Bagaimana kamu melihat ummat
Muhammad?" Jawab Jilril: "Ya Tuhan, alangkah jeleknya keadaan mereka
dan sempit tempat mereka." Lalu Allah s.w.t. bertanya lagi: "Apakah
mereka minta apa-apa kepadamu?" Jawab Jibril: "Ya, mereka minta
disampaikan salam mereka kepada Nabi Muhammad s.a.w. dan diberitakan kepadanya
keadaan mereka." Maka Allah s.w.t. menyuruh Jibril menyampaikan semua
pesanan itu kepada Nabi Muhammad s.a.w. yang tinggal dalam khemah dari permata
yang putih, mempunyai empat ribu buah pintu dan tiap-tiap pintu terdapat dua
daun pintu dari emas, maka berkata Jibril: Ya Muhammad, saya datang kepadamu
dari rombongan orang-orang yang derhaka dari ummatmu yang masih tersiksa dalam
neraka, mereka menyampaikan salam kepadamu dan mengeluh bahawa keadaan mereka
sangat jelek dan sangat sempit tempat mereka." Maka pergilah Nabi Muhammad
s.a.w. kebawah arsy dan bersujud dan memuji Allah s.w.t. dengan ucapan yang
tidak pernah diucapkan oleh seorang makhlukpun sehingga Allah s.w.t. menyuruh
Nabi Muhammad s.a.w.: "Angkatlah kepalamu dan mintalah nescaya akan
diberikan, dan ajukan syafa'atmu pasti akan diterima." Maka Nabi Muhammad
s.a.w. berkata: "Ya Tuhan, orang-orang yang durhaka dari ummatku telah
terlaksana pada mereka hukumMu dan balasanMu, maka terimalah syafa'atku."
Allah s.w.t. berfirman: "Aku terima syafa'atmu terhadap mereka, maka
pergilah keneraka dan keluarkan daripadanya orang yang pernah mengucap Laa
ilaha illallah." Maka pergilah Nabi Muhammad s.a.w. keneraka dan ketika
dilihat oleh Malaiakt Malik, maka segera ia bangkit hormat lalu ditanya:
"Hai Malik, bagaimanakah keadaan ummatku yang durhaka?" Jawab
Malaikat Malik: "Alangkah jeleknya keadaan mereka dan sempit tempat
mereka." Maka diperintahkan membuka pintu dan angkat tutupnya, maka
apabila orang-orang didalam neraka itu melihat Nabi Muhammad s.a.w. maka mereka
menjerit serentak: "Ya Nabi Muhammad s.a.w., api neraka telah membakar
kulit kami." Maka dikeluarkan semuanya berupa arang, lalu dibawa mereka
kesungai dimuka pintu syurga yang bernama Nahrulhayawan, dan disana mereka
mandi kemudian keluar sebagai orang muda yang gagah, elok, cerah matanya
sedangkan wajah mereka bagaikan bulan dan tertulis didahi mereka Aljahanamiyun
atau orang-orang jahannam yang telah dibebaskan oleh Allah s.w.t.. Dari neraka
kemudiannya mereka masuk kesyurga, maka apabila orang-orang neraka itu melihat
kaum muslimin telah dilepaskan dari neraka, mereka berkata: "Aduh,
sekiranya kami dahulu Islam tentu kami dapat keluar dari neraka."
Allah s.w.t. berfirman:
"Rubama yawaddul ladzina kafaruu lau kanu muslimin." (Yang bermaksud)
"Pada suatu saat kelak orang-orang kafir ingin andaikan mereka menjadi
orang Muslim."
Nabi Muhammad s.a.w. bersabda:
"Pada hari kiamat kelak akan didatangkan maut itu berupa kambing kibas
putih hitam, lalu dipanggil orang-orang syurga dan ditanya: "Apakah kenal
manut?" Maka mereka melihat dan mengenalnya, demikian pula ahli neraka ditanya:
"Apakah kenal maut?" Mereka melihat dan mengenalnya, kemudian kambing
itu disembelih diantara syurga dan neraka, lalu diberitahu: "Hai ahli
syurga kini kekal tanpa mati, hai ahli neraka kini kekal tanpa mati."
Demikianlah ayat: Wa andzirhum yaumal hasrati idz qudhiyal amru (Yang
bermaksud) Peringatkanlah mereka akan hari kemenyesalan ketika maut telah
dihapuskan."
Abu Hurairah r.a. berkata:
"Janganlah gembira seorang yang lacur dengan suatu nikmat kerana
dibelakangnya ada yang mengejarnya iaitu jahannam, tiap-tiap berkurang ditambah
pula nyalanya."